Kamis, 05 April 2012

Terlalu Cepat

Wohooo... Tiba-tiba pengen nulis.

Banyak yang bilang waktu adalah uang, tapi bagi saya waktu adalah proses, proses untuk mengalami kemajuan atau hanya stuck begitu-begitu aja, proses untuk sukses atau terpuruk, proses untuk bahagia atau kecewa. dan saya telah mengalami itu semua meski tidak se-luar biasa seperti orang-orang pada umumnya, ya bisa dibilang biasa saja.

Saya terlahir dari keluarga sederhana, anak ke 3 dari 3 bersaudara, pembawaan saya sedari kecil tidak pernah serius, sampai sekarang pun begitu, kecuali untuk hal-hal tertentu yang memang butuh keseriusan untuk ditanggapi.

Saya lahir tahun 1983, bisa dibilang usia saya sekarang kurang lebih 29 tahun, damn! waktu terlalu cepat berlalu!

Saya masih bisa merasakan masa-masa sekolah, kuliah dan masa-masa jomblo, masa-masa dimana saya seharusnya mencari jati diri dan menentukan arah. apakah saya mengalami puber ke-2?

Saya menikah tahun 2006 dengan Yus Anita Ariani setelah 4 tahun berpacaran, saat itu masih muda bagi saya yaitu usia 23 tahun, ketika masih bingung harus berbuat apa untuk menentukan masa depan.

Saya memutuskan menikah muda agar saya bisa melihat anak-anak saya tumbuh dewasa, dan mungkin nantinya bisa bersahabat dengan mereka, selain itu saya sudah yakin pada saat itu, bahwa istri saya sekarang adalah pendamping saya sampai akhir hidup saya nanti, meskipun saat itu bisa dikatakan menikah adalah hal yang nekat bagi saya, kenapa? karena saya bekerja hanya dengan gaji Rp 500.000 ini namanya nekat!

Anak kami yang pertama lahir 1 tahun setelah pernikahan, Ryan Restu Saputra dan sekarang sudah berusia 5 tahun, dan putra ke-2 kami lahir pada bulan maret kemaren, Raditya Arya Saputra dan masih berusia 16 hari saat saya menulis postingan ini.

Bahagia luar biasa bisa memiliki 2 anak pada saat usia saya sekarang, tidak muda tapi tidak juga tua, pas bisa dibilang. sekarang fokus untuk memenuhi kebutuhan keluarga adalah tanggung jawab saya yang terbesar, selain itu ada satu permasalahan bagi saya yang muncul pada saat ini, seperti yang saya katakan diatas, bahwa saya merasakan puber! jiwa muda yang dulu tidak tersalurkan muncul menambah ruwet masalah bagi saya, ya... seperti saya bilang jiwa muda saya tumbuh pada saat keadaan sudah berbeda. ini apakah saya yang terlalu cepat tua atau rasa itu yang terlambat muncul? apakah bersyukur apa di syukurin?

Tapi ini tantangan buat saya, kombinasi jiwa seorang ayah 2 anak dengan jiwa anak muda merupakan tantangan hidup yang harus saya hadapi saat ini, dan ini menimbulkan komplain yang sangat tajam dari istri saya, dia merasa saya berubah, tapi bagi saya, saya bukan berubah tapi ber-evolusi, mencari, memilih, menentukan seperti apa saya, dengan tidak mengesampingkan tugas dan tanggung jawab.

Dari sisi usia saya emang sudah tua, ya... gak tua-tua amat sih, tapi jiwa saya masih muda, saya masih bisa bergaul dengan anak-anak muda yang jauh dibawah saya usianya, bahkan kadang-kadang bagi sebagian orang yang baru kenal saya menyangka saya masih kuliah dan belum menikah! wohooo... 

Tidak ada yang bisa menyangkal, setiap orang pasti punya masa-masa puber kedua, entah di usia berapa karena setiap orang berbeda saat merasakannya, mungkin saat ini giliran saya merasakan hal ini...

Aahhh... waktu terlalu cepat berlalu...

Terlalu cepat...